Sabtu, 10 Maret 2012

SAJAK-SAJAK KESAH DI ALAM


MERAPI

belati telah terhunjam
magma menggeiat
menyusuri celah bekas luka
sambil menjilati darah
mengharap kemerdekaan

awan panas bergulung pekat
mengirimkan pesan
dari dewa yang murka
melahap ribuan nyawa

lava menggelegak
melepuhkan dosa sejarah
kemudian menyuburkan embrio baru
dengan abu vulkaniknya
membangun optimisme
dari  titk nol


garut - 19 april 2011






GERHANA BULAN

engkau kembali datang
setelah ziarah panjang
kelilingi langit
menapaki usia purbamu

sejenak melepas istirah
bersama bumi
saling pagut, cumbu,
bebaskan rindu dalam cahaya yang tertelan
pekat !

dekap malam
abadikan cinta
sampai suatu saat kelak
garis edar mengubah haluan
atas kuasa-NYA


garut -  15 juni 2011





KEBAKARAN DI GUNUNG GUNTUR

Cemara dalam sekejap kerontang
daunmu sebentar saja luruh
dilahap durjana

langit memerah
karena biasmu
Iiusiku menangkap suara gemeretak
ranting-ranting kering yang terbakar

lidah apimu terus menjulur-julur
menangkap apa saja
yang bisa disentuh
juga membakar amarahku !

wahai
dia yang tak punya hati
sadarlah,
bahwa hari esok adalah kepunyaan
anak cucumu

garut -  10 april 2011




 



 
GEMPA

sunyi menggelepar
dan
aku
hanyut
dalam gerakannya

meliuk-liuk
di desah malam
tinggalkan jejak
dalam seismograf-ku


geerte 25042011




 
HUJAN BADAI

badai menari
di bawah langitku
bertabuh guntur
dan suara halilintar

gerimis menyanyi
melantunkan ode pagi
dan aku ikut menari
mengikuti geraknya
meliuk
mencium bumi
memeluk angin
berpegangan  pada larik-larik hujan

tubuhku tanpa masa
mengikuti roh yang terbang
mengelilingi langit
mengacak-acak jagat
sengaja duduk di singgasana awan
untuk ikut kembali ke bumi bersama hujan


garut - 07 mei 2011




 
SEDIMENTASI TINGGI

cimanuk keruh
deras memuat tanah merah
dari sisa jejak-jejak kaki raksasa
yang gemar memamah pohonan
di hulumu

bedil telah lama berkarat
tak lagi mampu mengusir hama hutan kita
yang  hijaunya sejak  lama rontok
karena rupiah
telah  melumpuhkan logika


garut -  10 mei 2011





PENGGALIAN EMAS CIHIDEUNG II

pegunungan hijau kehilangan rimbunnya
tanah becek dengan gua-gua bolong menganga
disangga bilah-bilah bambu
untuk menahan longsoran

penambangan emas liar
ditutup  oleh bibir manis dan janji
namun pengrusakan lahan tak jua berhenti
karena ada nilai lain  dari sekedar  aturan

perut lapar,kecongkakan para penguasa
keserakahan cukong-cukong
kebebalan calo-calo dadakan
semua berkolusi…
runtuhkan undang-undang !

wahai bumi yang kaya raya
dekaplah pertiwimu
tak rela rasanya melihatmu miskinkan rakyat
mati kelaparan di lumbung padi sendiri

Garut, 14 mei 2011




 
PENGGALIAN PASIR SEUREUH JAWA

di punggungmu tersimpan permata hitam
yang bisa menghidupi anak cucu
tujuh turunan

bulir-bulir pasir dan kerikil
adalah keping-keping  emas yang menggoda
hingga kalian tangguk punggung gunung
tak henti-hentinya
menjadi hamparan lepas
dalam sekejap

lantas kau suapi anak istri
dan selir-selirmu  dengan juadah mewah
hingga muntah karena serakah
esok lusa,
gunung pun akan segera runtuh
timpa generasi kedua dan ketigamu !

Garut, 14 Mei 2010




 
TSUNAMI JEPANG

seutas pikir melilit dalam ingatan
tentang rumah-rumah bertingkat
dengan besi beton yang mengikat
gerbong kereta yang lewat
mobil-mobil terserak
‘tlah kehilangan makna  aturan
menghantam rambu jalanan
kapal-kapal  berlayar di daratan

paska amuk nan dahsyat
udara terbalut sedu nan dalam
bagai segerombol bunga rumputan
yang diterbangkan angin,lantas  tersuruk pusaran air
setelah itu, hening...
hampa tanpa identitas
bertelanjang arogansi  birokrasi
 sepi  energi  !

( aku tepekur , larut dalam renungan kuasa-MU)

garut – 15 maret 2011










Tidak ada komentar:

Posting Komentar