MERAPI
belati telah terhunjam
magma menggeiat
menyusuri celah bekas luka
sambil menjilati darah
mengharap kemerdekaan
awan panas bergulung pekat
mengirimkan pesan
dari dewa yang murka
melahap ribuan nyawa
lava menggelegak
melepuhkan dosa sejarah
kemudian menyuburkan embrio baru
dengan abu vulkaniknya
membangun optimisme
dari titk nol
garut - 19 april 2011
GERHANA BULAN
engkau kembali datang
setelah ziarah panjang
kelilingi langit
menapaki usia purbamu
sejenak melepas istirah
bersama bumi
saling pagut, cumbu,
bebaskan rindu dalam cahaya yang
tertelan
pekat !
dekap malam
abadikan cinta
sampai suatu saat kelak
garis edar mengubah haluan
atas kuasa-NYA
garut - 15 juni 2011
KEBAKARAN DI GUNUNG GUNTUR
Cemara dalam sekejap kerontang
daunmu sebentar saja luruh
dilahap durjana
langit memerah
karena biasmu
Iiusiku menangkap suara gemeretak
ranting-ranting kering yang terbakar
lidah apimu terus menjulur-julur
menangkap apa saja
yang bisa disentuh
juga membakar amarahku !
wahai
dia yang tak punya hati
sadarlah,
bahwa hari esok adalah kepunyaan
anak cucumu
garut - 10 april 2011
GEMPA
sunyi menggelepar
dan
aku
hanyut
dalam gerakannya
meliuk-liuk
di desah malam
tinggalkan jejak
dalam seismograf-ku
geerte 25042011
HUJAN BADAI
badai menari
di bawah langitku
bertabuh guntur
dan suara halilintar
gerimis menyanyi
melantunkan ode pagi
dan aku ikut menari
mengikuti geraknya
meliuk
mencium bumi
memeluk angin
berpegangan pada larik-larik hujan
tubuhku tanpa masa
mengikuti roh yang terbang
mengelilingi langit
mengacak-acak jagat
sengaja duduk di singgasana awan
untuk ikut kembali ke bumi
bersama hujan
garut - 07 mei 2011
SEDIMENTASI TINGGI
cimanuk keruh
deras memuat tanah merah
dari sisa jejak-jejak kaki
raksasa
yang gemar memamah pohonan
di hulumu
bedil telah lama berkarat
tak lagi mampu mengusir hama
hutan kita
yang hijaunya sejak lama rontok
yang hijaunya sejak lama rontok
karena rupiah
telah melumpuhkan logika
garut - 10 mei 2011
pegunungan hijau kehilangan
rimbunnya
tanah becek dengan gua-gua bolong
menganga
disangga bilah-bilah bambu
untuk menahan longsoran
penambangan emas liar
ditutup oleh bibir manis dan janji
ditutup oleh bibir manis dan janji
namun pengrusakan lahan tak jua
berhenti
karena ada nilai lain dari sekedar aturan
perut lapar,kecongkakan para
penguasa
keserakahan cukong-cukong
kebebalan calo-calo dadakan
semua berkolusi…
runtuhkan undang-undang !
wahai bumi yang kaya raya
dekaplah pertiwimu
tak rela rasanya melihatmu miskinkan
rakyat
mati kelaparan di lumbung padi sendiri
Garut, 14 mei 2011
PENGGALIAN PASIR SEUREUH JAWA
di punggungmu tersimpan permata
hitam
yang bisa menghidupi anak cucu
tujuh turunan
bulir-bulir pasir dan kerikil
adalah keping-keping emas yang menggoda
hingga kalian tangguk punggung
gunung
tak henti-hentinya
menjadi hamparan lepas
dalam sekejap
lantas kau suapi anak istri
dan selir-selirmu dengan juadah mewah
hingga muntah karena serakah
esok lusa,
gunung pun akan segera runtuh
timpa generasi kedua dan ketigamu
!
Garut, 14 Mei 2010
TSUNAMI
JEPANG
seutas
pikir melilit dalam ingatan
tentang
rumah-rumah bertingkat
dengan
besi beton yang mengikat
gerbong
kereta yang lewat
mobil-mobil
terserak
‘tlah kehilangan
makna aturan
menghantam
rambu jalanan
kapal-kapal berlayar di daratan
paska
amuk nan dahsyat
udara
terbalut sedu nan dalam
bagai
segerombol bunga rumputan
yang
diterbangkan angin,lantas tersuruk pusaran air
setelah
itu, hening...
hampa tanpa
identitas
bertelanjang
arogansi birokrasi
sepi energi
!
( aku
tepekur , larut dalam renungan kuasa-MU)
garut –
15 maret 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar