Minggu, 04 Maret 2012

PUISI-PUISI RINDU


 
SUPERMOON

ilalang berhenti menyanyi
pucuk-pucuk jemari lentiknya terkulai
sarat titik embun, membebani hati
menyerupai tangis

iringan kabut berlarian dikejar fajar
engkau rembulan, tersenyum  tipis
dalam oranye pucat
diantara langit barat berwarna kelabu

sungguh,aku ingin menatapmu sejak kemarin
karena sua kita begitu terbatas
tetapi langitmu menginginkan yang lain
malah menebar rintik , dan sembunyikan rupamu

(rindu begitu membelenggu,
benamkan aktifitasku dalam lumpur dingin
bernama apatis)

engkau rembulan,
tak reda hasratku untuk mengecup
dalam oranye utuhmu
diantara warna hitam tanpa sekat
dan biru yang terkulum

(adakah engkau akan kembali hadir
'tuk sekedar memupus rinduku kelak?)

Garut , 22 maret 2011







 
RINDUMU BAGAI GERABAH YANG RETAK

lewat pesan pendek
kau tulis rindu
bagai gerabah yang telah retak
digoyah lindu

“rindu adalah hakmu
 seperti juga hakku
 untuk menahan rindu”
………………………………..
baik,
sebelum keping  gerabahmu
kembali menjadi tanah
bolehkah kucium
wangi kesumatmu
dan menelan baranya
setelah kusiram air doa
hingga aku bisa leleh bersama

garut,  02 mei 2011






 
SAPA TERAKHIRMU

tiba-tiba saja udara bergetar
pompa detak jantung
di batas grafik EKG-ku
tulang-tulang seolah lepas dari bonggolnya
lantas aku bertumpu di lutut yang lemas
mendengarkan sapaanmu di sebrang sana
“hallo…”
rinduku terkapar
bersamaan dengan ponsel  yang segera mati
karena batereinya  lupa diisi
ah.


garut -  02 mei 2011








BAYANG-BAYANG

rupamu
hadir
di pelupuk mata
mengalahkan akal sehat
tebar jaring-jaring rindu
menjeratku

Garut – 17 mei 2011








 
ADAKAH DOSA ?


adakah dosa
ketika rasa itu melintas
singgah sejenak
menautkan angan
padahal tak pernah
meminta hadirnya
datang tanpa salam
balut sukma
gulirkan rindu
di sekujur tubuh
menggelepar


garut, 21 mei 2011






MALIOBORO I

lalu lalang jalanan
hingga sepi sudut kota
tikam jantung
alirkan darah gelisah dalam rindu
menggumpal,
resah !


Jogya, 23 mei 2011








 
Ah !

kupilin rindu
dalam gempita hati
berharap musnah
tatkala berupaya nihilkan rasa
hingga engkau tak lagi terjangkau

Garut – 09 juni 2011






LELEH II

tatkala kau pinjamkan satu mataharimu
hangatnya mencairkan gunungan salju abadi
bola-bola rindu pun asyik bermain dengan waktu
hingga
satu-satu
leleh !

oktober 2011






MASIH JUGA RINDU

hujan pun reda
kelam menerobos
lewat jendela hati yang terkuak angin

rindu kian pekat saja
menjelma dalam bayang-bayang yang tak pernah bisa ditangkap
duh, betapa perih...

garut, 23 nov 2011








TERSANDUNG RINDU

kupu-kupu fantasiku
menggelepar lemas
dengan sepasang sayap koyak
warna indah beledumu
memudar pucat
tergolek di tanah basah

ah,
kemarau ‘tlah beranjak untuk tidur semusim
sementara mataku tak juga bisa memicing
tersandung rindu
ingin  terbang kembali bersamamu
dalam tamasya penuh canda
mengelilingi jagat raya

geerte, 21 Pebruari 2012 – 23.23






BIAS

warna yang kukejar tak pernah bisa kutangkap
karena sulur-sulur rindu dalam selendang pelangimu
tak pernah lelah berkejaran dengan angin
menari-nari dalam aneka nuansa

ingin kugenggam ujungnya
lantas kudekap di dada
dan menyesap ratus wangi yang pernah kau tawarkan
tapi segera angin menderu  menyerupai badai

anganku hanyalah bias
dalam tempias gerimis di pelupuk mata
lantas berpendar tertimpa cahaya
‘kan kulihat semburatmu melintas sesaat
di prisma pelangi…

kemudian hilang,
karena punggung tanganku
akan segera menghapusnya
sementara hati tak pernah berhenti menulis puisi
untukmu…

garut, 5 september 2011 – 2.00







ISTIRAH


kau benamkan hati dan ragamu
dalam karya
tak peduli hari
siang dan malam tak lagi bersekat
terus berpacu sambil menenggelamkan rindu

wahai hati yang terluka
tidurlah sejenak
biar malam meninabobokanmu
hingga lelap
istirahmu adalah emas

garut -  29 maret 2011






RINDU BIRUMU

langit barat  membakar sepi
hening memberangus
sekat petang merenda punggung gunung

sebentar lagi malam akan menebarkan warna hitam
dan dingin menjemput
tak disertai rembulan

ah,
aku rindu birumu

garut – 25 april 2011





Tidak ada komentar:

Posting Komentar