Jumat, 16 Maret 2012
Rabu, 14 Maret 2012
SAJAK CINTA
HALUSINASI
sepi yang menggumpal
adalah rindu yang tak sempat
tertuang
dalam cawan bernama kejujuran
kenapa cinta mesti ditepis
toh rasa itu datang sebagaimana
kita
menerima hangat mentari di pagi
hari
menyesap sejuknya udara
tak pernah bisa kita tolak
(igaumu tadi malam
menjelma jadi halusinasi
melahirkan bocah-bocah lucu
bernama puisi)
aku tahu
pagi ini baru saja engkau selesai
mengecat langit
dengan biru cinta khayali
lantas sengaja kau sembunyikan
warna hitam
di tepi pagi. sisa dinihari
padahal petir sejak tadi telah
memanggil
mega hitam berlarian dikejar angin
(tangis pun pecah, menganak
sungai...)
garut – 06 maret 2011
ARTEFAK
adakah
martil
untuk
pecahkan rindu
jadi
kepingan fosil
dimana
akan kupilih diantaranya
satu
untukku
satunya
lagi untukmu
adakah
sufi
yang
akan membagi kearifan
untuk
dua rindu yang dipersatukan?
(cinta
adalah artefak
yang
mengukuhkan rindu
sebagai
sejarah )
garut
-07 maret 2011
Senin, 12 Maret 2012
PUISI RELIGI
SUJUD
wangi
doa menyeruak
menyusupi
kisi-kisi hati
basuh
resahku
jemari
dingin
lewati
celah kecil tasbihku
satu
demi satu
pelahan
ada
yang mengalir hangat
jernihkan
pikiran
mengurai
buhul urat nadi
bekukan
kesumat
serta
menetralkan racun haemoglobinku
tangispun
membuncah
dalam
rangkulanMU
Yaa
Rabb...
hamba
memohon ampun-MU
garut –
02 maret 2011
ALUNAN SUARA ADZAN
di
tubir dini hari
gemamu
mengetuk ruang-ruang
yang tak pernah tersentuh
yang tak pernah tersentuh
membangunkan
raga yang gelisah
karena
dosa yang tak terhitung
mengerak
di setiap sel tubuhku
dalam
darah, daging ,tulang
serta
bergumpal-gumpal cairan
yang
menghidupkan keseluruhannya
serangga
malam
gurauan
suara katak di petak-petak sawah
cicak -
cicak yang berkejaran penuh birahi
gemericik
air pinggir kali
mengiringgi
jelajah pikir, tamasya rasa
menembus gurun, menjejaki samudra
ke
dunia yang entah
(raga
dan sukmaku tiba-tiba saja mengecil
jadi
setitik debu di savana luas)
alunan
seruan-Mu
menepis
bisikan iblis
akan
hingar bingarnya dunia
allahuakbar...
allahuakbar...
laailaha
illallah....
garut –
09 maret 2011
ENGKAU SERASA MENJAUH
aku berkeliling
menapaki tiap pelosok relung hati
dalam sujudku
diantara sejuk dan dinginnya air
wudlu
dari tiap noktah serta celah
hitungan dzikirku
dalam nafas tertahan di hamparan
sajadah
dimanakah Dia
wahai yang selalu meliputiku
setiap waktu
(kurasakan detakmu semakin
menjauh)
Ampuni aku Yaa...Rabb...!
Geerte – 08042011
HANYA PADAMU YAA RABB…!
tertumbu di batas keliru
sulit mengurai buhul
dimana pangkal
berujung entah
kemanakah harus berpijak ?
garut – mei 2011
DO’A MALAM
dengan menyebut asma-Mu
Yaa…Rabb!
hamba bersimpuh
melipat keluh di balik sajadahku
melepas gundah menjadi pasrah
melumatkan amarah menjadi sadrah
tasbih suci mengitari langit
menebar wangi nirwana kesturi-MU
dari mulut
dari qolbu
dari hati yang seringkali
dilimpahi emosi
hamba bersujud di hadapan-Mu
menisbikan hati
memunguti serpih-serpih dari Agung-Mu
yang sempat terobek keangkuhanku
geerte 10052011
Minggu, 11 Maret 2012
Sabtu, 10 Maret 2012
SAJAK BUAT SAHABAT DAN KERABAT
AKU ADALAH IBU
BUMI II
: masih cerita untuk PP
lindu telah merebut
jiwanya
porak poranda dada digilas senyap
porak poranda dada digilas senyap
sementara hati
berteriak nyaring dalam gemuruh badai
saat dia bercerita, tertawa dan menangis sendirian
meratap dalam gemawang tanpa sukma
dan kalbuku ikut terbang, berupaya untuk menemaninya
saat dia bercerita, tertawa dan menangis sendirian
meratap dalam gemawang tanpa sukma
dan kalbuku ikut terbang, berupaya untuk menemaninya
tapi sia-sia…
sekat tipis
yang terbentang transparan
memaksaku selekasnya
meninggalkan bumi
berusaha untuk
mendobrak…
tapi malah
tubuh ini yang terluka, tubuhnya juga.
dia tersenyum
di dalam sana, entah untuk apa
tanpa menyadari bahwa jiwaku malah berdarah-darah
tanpa menyadari bahwa jiwaku malah berdarah-darah
dan tetap mencari
celah agar bisa merogoh jantungnya !
Tuhan,
jika itu bisa…
tatkala kupeluk
tubuh kosongnya dalam doa,
kureguk
gelisahnya sampai tandas
dan kutukar kelabu matanya dengan bening mataku
juga obsesinya
yang terserak di selasar senja, dengan jiwaku !
lantas kuhibahkan nyawa untuknya…
lantas kuhibahkan nyawa untuknya…
namun itupun tetap sia-sia
geerte, 6 April
2012.
AKU
ADALAH IBU BUMI I
: cerita untuk pp
dia adalah titipan bumi
sebagian nafasnya terpompa
di bilik kiri jantungku
sebagian nafasnya terpompa
di bilik kiri jantungku
dan tubuhnya terbentuk dari telur di rahimku
darah kami adalah senyawa dzat dan anasir
darah kami adalah senyawa dzat dan anasir
yang mengalir pada hari kamis pagi
saat matahari menyisiri langit
saat matahari menyisiri langit
serta hangatnya meliputi gigir
hati
ketika pelangi mencuri separoh jiwanya
aku terbang ‘ntuk mengejar, menautkan selendang
ketika pelangi mencuri separoh jiwanya
aku terbang ‘ntuk mengejar, menautkan selendang
ke pergelangan para putri kahyangan
agar tak kehilangan jejak,
namun aku tak kuasa menangkapnya.
dia adalah titipan bumi
sebagian jiwanya yang tertinggal di sini
mengawang di antara raga yang tersayat luka
saat kukecup dan kupeluk ,
salju menyelimuti tatapan matanya
yang gamang
dia adalah titipan bumi
membangunkanku kembali dini hari
tadi
dengan cerita-ceritanya yang
berhamburan tanpa titik koma
logika yang tercacah
oleh buncah obsesi dan emosi
satu satu mengelupas, sayatannya
ikut melukai batinku
dia adalah titipan bumi
pelan-pelan kutidurkan tanah resah dengan belaian
dan senyuman adalah bungkus
tangis yang berkarat
lantas mengapa semuanya kulakukan ?
karena aku adalah ibu bumi…
lantas mengapa semuanya kulakukan ?
karena aku adalah ibu bumi…
geerte, 18 maret 2012 - 1.30 AM
PERJALANAN II
‘tuk ejaaksara tanpa suara
malam menggelinding seperti
kemarin
bak bola-bola yang ujungnya
bertali
bisa ditarik,
kemudian dilontarkan esok harinya
lagi
tak hentinya kita bermain-main
dalam pola monokrom
untuk mengisi sunyi dan
menanggalkan angka
pada kalender yang hurufnya
terlihat semakin kabur
garut 17 maret 2012 – 2.44 am
PERJALANAN III
Kado kecil untuk ‘mbak
Rochmulyat Ishak
Kau tebar senyuman
setelah sekian
lama mengalahkan waktu
menyimpan detik-detik hari kemarin
menyimpan detik-detik hari kemarin
dalam album
tebal berhiaskan kenangan
waktu yang
tersisa makin sedikit saja
dapat dihitung lewat jemari lentikmu
tanpa harus menggandakannya
sampai hitungan ke seribu
dapat dihitung lewat jemari lentikmu
tanpa harus menggandakannya
sampai hitungan ke seribu
kau tebar
senyuman
untuk terimakasihmu kepada Yang Maha
setelah sekian lama meraup kebahagiaan
dan menyimpannya jadi kerlip-kerlip bintang
untuk terimakasihmu kepada Yang Maha
setelah sekian lama meraup kebahagiaan
dan menyimpannya jadi kerlip-kerlip bintang
ku tahu,
engkau
menyimpan keluh dalam dangkal samudra
tumbuh subur
menjadi terumbu
hingga setiap orang bisa menyelam
hingga setiap orang bisa menyelam
nikmati
indahnya…
garut, 17 april 2012 – 2. 25 pm
HANYA SATU SOSOK YANG KUCINTA
Sajak
untuk pp
Aku mengenalmu sebagai
bumi
langit
bulan
dan
matahari
tapi
aku
hanya
mampu
mencintai
sesosok
dari
sekian
split
personality-mu
garut – 03
april 2011
TRANCE
sajak buat Sapoe Djagat
kulihat
jemarimu gemulai
hanyut
dalam tarian magis
imajinasimu
(kau isi kerontang jiwamu hingga
pialamu kosong)
gigil
sukmamu menyeruak
tebarkan
gelisah, memabukkan...
sementara
itu
kau
tinggalkan warna-warna berserakan
hampir
menutupi nalarmu
(engkau
tidak tahu, pialamu leleh
dalam
ribuan derajat obsesimu)
garut –
08 maret 2011
SAJAK
BUAT GINA KUMAYA
tangisku
luruh
tanpa
sedu,
senyap
engkau
memelukku,
harum
rambutmu semilir
mengaburkan
bau dupa
bisikmu
lirih
menyelusup
noktah kecil
di
sanubariku
"sudahlah....
badai
telah lewat"
sehelai
daun kering
melepas
pelukan
kami pun terhenyak dengan ringisan
( bara kesumat
melepuhkan genggaman masa lalu keduanya )
garut –
01 maret 2011
PUISI
UNTUK VERA HELWELDERY
engkau
adalah danau hening di pagi hari
riakmu
lembut
sapa
hangat dan senyum
adalah
anginmu
kata-kata
adalah
airmu
menetes
bening
dari
bibir hati nan tulus
dan tak
pernah mengenal dendam
kutatap
engkau dengan intuisiku
auramu
adalah kekayaan yang maha
seperti
yang terkandung di danaumu
tak
terlihat oleh kasat mata
tetapi
ada
kubisiki
engkau
kuelus
rambutmu dengan khayalku
dadamu
nampak bergetar, begitu halus
tetapi
menularkan goncangan yang hebat di batinku
aku
menunduk
tak
kuasa untuk bertanya
kenapa
kau dekap sendiri biru langitmu
garut – 09 maret 2011
OBSESI
YANG TERGILAS
untuk
seorang sahabat di Kalisuren
aku
terbelenggu
dan
tampaknya harus menghentikan semua
memutus
keinginanku untuk terbang
mengelilingi
langit
menyapa
dunia yang begitu tulus menghadiahiku
cinta
kasih
(ah , sebelah sayapku tiba-tiba saja patah)
alangkah indah udara yang kuhirup
jika tanpa sampah polutan di dalamnya
tanpa
polimer-polimer yang begitu ganas bersekutu
membentuk
komunitas liar bernama karsinogen
sialnya, aku malah terperangkap
dalam gelombang gerakan karsinomas
yang terus membelah diri
dan beranak pinak
hanya dalam hitungan sepersekian detik
(kulihat sesosok obsesi terkulai
dengan mata cekung berbalut kulit menghitam
sisa kemoterapi jiwa)
garut – 11 maret 2011
LELAKI Di JERAT
MALAM
Untuk Rypo Art
berlari menjemput matahari
menanggalkan selimut kabut
bertelanjang dada
untuk mandi cahaya dan menyerap
panasnya
mengikat ultra violet
di bawah kulit yang terpanggang
berupaya pindahkan siang
untuk menjadi rumahnya
garut – 07 mei 2011
RAYUAN BIRU
‘ntuk Kalisuren
ArtSpace
biru memenuhi berlembar-lembar
kanvas
mengalihkan celoteh pagi, malam, siang
juga sisa dinihari
di titian menuju langit
bunga-bunga bermekaran
bercengkrama dengan riak telaga
tempat merenung,
melempar asa yang terpenjara
ke cakrawala tanpa batas
kita saling menatap
lewat kaca bening berbayang rasa
saling membaca hati,
berbagi gelak lewat canda ,
kelakar ataupun cerita
bahkan ada benih-benih kasih
bertunas
dan lupa kalau pohon malah telah menjadi rimbun
hari ini
gulungan kanvas yang terbuka
telah memenuhi dinding langit
mentari menyingkir
mengamati kami diam-diam di balik
awan
nuansa biru mewah terpampang
dalam pameran lukisan akbar
bertajuk
“Rayuan Biru”
Di langitmu, langit kita !
Ah,
betapa indah bisa berbagi cinta
garut – 20 Juni 2011
KADO KECIL BUAT KANG YODAZ
adalah gerak
dari kurva usia yang menanjak
terus merangkak
menapaki senja demi senja
meliputimu
saat magrib tiba
saat magrib tiba
lantas menutup tirainya
menjemput malam dalam buaian
kusuguhkan doa
hanya untukmu wahai sahabat
kuntum melati jatuh
di pangkuan
"selamat berulang
tahun..."bisiknya
23 nov 2011
DARI SISA PERCAKAPAN SEMALAM
Untuk nenden Olla
rindu yang mengerak di tubuhnya
adalah juga air mata beku
berbalut benci
yang disembunyikan lama , di
lemari dingin hati
sambil menunggu saat yang tepat tiba
untuk bicara
lontaran serapah adalah sampah
dari doa yang tertunda
saat fatamorgana
mengiming-imingi keindahan surgawi
hingga dahaga yang pekat,
dipuaskannya dalam sesaat
sementara terik yang memanggang
dari kemarau panjang
sedang menjemputnya
wahai …
dzikir, air wudlu yang merembesi
pori-pori
juga sujudmu di garba-Nya
adalah jaring-jaring yang akan menyelamatkanmu
saat kau terpelanting dari mimpi.
Garut, 25 januari 2012.
SEPOTONG SAJAK SAAT MENJEMPUT
PURNAMA
: Untuk mas rey
ratusan purnama lewat
entah berapa yang pernah kau
tatap
biasanya saat rindu telah melepuh
karena bara yang tak pernah padam
sementara nyalanya tak ingin
membakarmu
engkau memilin sepi bersamanya
kelopak usia satu lagi terkulai
lalu tumbuh tunas baru menguncup
tidak tahu akan berhenti di
hitungan ke berapa
raga semakin renta
hanya saja tak pernah selaras
dengan rasa
yang tak pernah menjadi tua
igauanmu semasih bocah
sepertinya tak pernah berubah
walaupun sekarang telah diberi
juga bocah-bocah
namun kenangan selalu memberi
senyuman
walau terkadang menjadi sedikit
pahit di bibir hati
tetapi semuanya adalah milikmu
ratusan purnama lewat
ketika perahumu kembali melaju
bayangnya berbinar di permukaan
samudra
ah, kelak apabila perjalanan
telah usai
dan saatnya bersauh tiba
tinggalkan sebait puisi untukku
geerte, 3 pebruari 2012
PUISI
UNTUK VERA HELWELDERY
engkau
adalah danau hening di pagi hari
riakmu
lembut
sapa
hangat dan senyum
adalah
anginmu
kata-kata
adalah
airmu
menetes
bening
dari
bibir hati nan tulus
dan tak
pernah mengenal dendam
kutatap
engkau dengan intuisiku
auramu
adalah kekayaan yang maha
seperti
yang terkandung di danaumu
tak
terlihat oleh kasat mata
tetapi
ada
kubisiki
engkau
kuelus
rambutmu dengan khayalku
dadamu
nampak bergetar, begitu halus
tetapi
menularkan goncangan yang hebat di batinku
aku
menunduk
tak
kuasa untuk bertanya
kenapa
kau dekap sendiri biru langitmu
garut – 09 maret 2011
BINTANG TIMUR
Untuk Jeffrey Sumampouw
engkau adalah terang
yang menyisip
diantara jutaan gemintang
pijarmu setia, tergantung di
dinding malam
menaburkan pendar-pendar semangat
pada hati yang sembunyi
karena selalu merasa malu
‘ntuk menemui matahari
semesta adalah kanvasmu
dan engkau diberi anugrah
untuk dengan leluasa melukis isi
bumi
dengan kecemerlanganmu
laut adalah tintamu
yang tak akan pernah kerontang
untuk menuliskan berjuta puisi
dari sumur inspirasimu
garut – 04 april 2011
R.M. KARSOJOEDO
persembahan untuk
eyang
telusuri jejak
dari cerita yang tersamar
tentang tanah leluhur
di bumimu,
tak ada pertanda !
namun gelegak darah birumu
mengalir subur
menghidupi cucu-cicitmu
purworejo - 23 mei 2011
KADO ULANG TAHUN UNTUK IBU
dipersembahkan 'ntuk hj. anna suhaena
ketika kucium kisut pipimu
senyum hangat menawarkan gelisah
redam berbagai kecenderungan
saat berjudi dengan waktu
usia senja tergambar
memapah khawatirku akan
sebuah kehilangan
namun setidaknya hari ini
sebuah kemenangan ada dalam
genggaman
melambungkan asa
engkau kupeluk
desir kasih mengalirkan getar
sungguh, aku ingin menangis
terharu menyebut
tujuh puluh sembilan tahun usiamu
garut – 06 juni 2011
Langganan:
Postingan (Atom)