Kamis, 24 Mei 2012

AKU ADALAH IBU BUMI ( Puisi : cerita untuk Pp )






Ilustrasi by Yulia Sugiarti Achdris








AKU ADALAH IBU BUMI II
                                           : masih cerita untuk PP

lindu telah merebut jiwanya
porak poranda dada  digilas senyap
sementara hati berteriak nyaring dalam gemuruh badai
saat dia bercerita, tertawa dan  menangis sendirian
meratap dalam gemawang tanpa sukma
dan kalbuku ikut terbang, berupaya untuk menemaninya
tapi sia-sia…

sekat tipis yang terbentang transparan
memaksaku selekasnya meninggalkan bumi
berusaha untuk mendobrak…
tapi malah tubuh ini yang terluka, tubuhnya juga.
dia tersenyum di dalam sana, entah untuk apa
tanpa menyadari bahwa jiwaku malah berdarah-darah
dan tetap mencari celah agar bisa merogoh jantungnya !

Tuhan,
jika itu bisa…
tatkala kupeluk tubuh kosongnya dalam doa,
kureguk gelisahnya sampai tandas
dan  kutukar kelabu matanya dengan bening mataku
juga obsesinya yang terserak di selasar senja, dengan jiwaku !
lantas  kuhibahkan nyawa untuknya…
namun  itupun tetap sia-sia

garut , 6 April 2012.





Ilustrasi by Yulia Sugiarti Achdris




AKU ADALAH IBU BUMI I

                                          :  CERITA UNTUK pP

dia adalah titipan bumi
sebagian nafasnya terpompa
di bilik kiri jantungku
dan tubuhnya  terbentuk dari telur di rahimku

darah kami adalah senyawa dzat dan anasir
yang mengalir pada hari  kamis pagi
saat matahari menyisiri langit
serta hangatnya meliputi gigir hati

ketika pelangi mencuri separoh jiwanya
aku terbang  ‘ntuk mengejar,  menautkan selendang
ke  pergelangan  para putri kahyangan
agar tak kehilangan  jejak,
namun aku tak kuasa menangkapnya.

dia adalah titipan bumi
sebagian jiwanya yang tertinggal di sini
mengawang di  antara raga  yang tersayat luka
saat kukecup dan kupeluk ,
salju menyelimuti tatapan matanya yang gamang

dia adalah titipan bumi
membangunkanku kembali dini hari tadi
dengan cerita-ceritanya yang berhamburan tanpa titik koma
logika yang  tercacah  oleh buncah obsesi  dan emosi
satu satu mengelupas, sayatannya ikut melukai batinku


dia adalah titipan bumi
pelan-pelan kutidurkan  tanah resah dengan belaian
dan senyuman adalah bungkus tangis yang berkarat
lantas mengapa semuanya kulakukan ?
karena aku adalah ibu bumi…


geerte,  18 maret 2012 -  1.30 AM



 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar