Senin, 25 Februari 2013

Dia Yang Mengetuk Gerbang Muara


Ilustrasi by Yulia Sugiarti Achdris


DIA YANG MENGETUK GERBANG MUARA

seperti Tuhan mempertemukan lazuardi langit
serta  lautan pada titik nadir
air tawar mengetuk gerbang muara
tak pernah  memaksa untuk  mengubah
rasa garam di batas samudra seperti dirinya

tanpa pertanyaan juga hitungan logika
kita menikmati mimpi di sini,  sambil berebut kata-kata
dan saling menatap tatkala  satu sama lain akhirnya membisu
karena  sama-sama memberi kesempatan
untuk  lebih dahulu melempar riwayat

riuh ombak, amuk badai, seolah  mereda sesaat
kedamaian menetes bening diantara rinai gerimis
seulas senyum bahagia merekah di bibir pantai
rembulan  menyipit  , sebagai pertanda
pijakan hari masih terbentang, masih leluasa ‘tuk bercerita

kita adalah sosok yang terluka
terhempas,  tunduk atas nasib sendiri-sendiri
lantas siapakah yang berkehendak
hingga  akhirnya  terdampar di pulau senyap, berdua !?
(  Ah, jika saja takdir bisa dipilih dan memilih ... )

Bandung, 07 Pebruari 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar